SEMARANG -- 26/3:
Wakil Presiden Boediono menginstruksikan pihak-pihak terkait agar
kurikulum atau bahan pendidikan Pramuka yang baku segera dibentuk atau
diperbarui dengan cara menarik sehingga bisa menjadi pegangan bagi
kemajuan Pramuka.
"Kurikulum harus segera dibentuk dengan cara menarik pokok substansinya dan segera saja dibagikan kepada semua dan gugus depan. kalau bisa tahun ini juga bisa dibagikan kepada instruktur juga," katanya saat memberikan arahan pada Sosialisasi Nasional Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Hadir dalam acara sosialisasi yang diadakan di Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, serta Ketua Kwarnas Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar.
Wapres mengatakan, kantor Wapres akan mendukung pembentukan kurikulum Pramuka dan akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan Nasional, serta Kementerian Agama.
"Saya akan dukung sepenuhnya untuk memajukan Pramuka bersama kementerian yang ada saat ini. Tadi saya juga mendapat kabar kalau TNI dan Polri juga siap memajukan Pramuka," kata Boediono.
Boediono juga mengharapkan adanya undang-undang ini agar bisa memberikan semangat bagi semua pihak untuk merevitalisasi Pramuka.
Dalam sambutannya Wapres juga menjanjikan bahwa pihaknya akan memberi dukungan bagi gerakan Pramuka.
"Saya ingin janjikan bahwa kantor Wapres akan beri dukungan penuh kepada gerakan pramuka. Apapun yang bisa dilakukan di tingkat pemerintahan pusat, saya siap lakukan koordinasi," kata Wapres Boedionpo yang disambut tepuk tangan.
Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, Pramuka saat ini dianggap tidak seksi lagi sehingga ditinggalkan oleh remaja.
"Remaja sudah banyak yang tidak berminat terhadap Pramhuka karena dianggap tidak seksi lagi sehingga ditinggalkan oleh mereka. Pramuka kalah dengan kesenangan remaja seperti narkoba dan geng motor," kata Andi.
"Kurikulum harus segera dibentuk dengan cara menarik pokok substansinya dan segera saja dibagikan kepada semua dan gugus depan. kalau bisa tahun ini juga bisa dibagikan kepada instruktur juga," katanya saat memberikan arahan pada Sosialisasi Nasional Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Hadir dalam acara sosialisasi yang diadakan di Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, serta Ketua Kwarnas Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar.
Wapres mengatakan, kantor Wapres akan mendukung pembentukan kurikulum Pramuka dan akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan Nasional, serta Kementerian Agama.
"Saya akan dukung sepenuhnya untuk memajukan Pramuka bersama kementerian yang ada saat ini. Tadi saya juga mendapat kabar kalau TNI dan Polri juga siap memajukan Pramuka," kata Boediono.
Boediono juga mengharapkan adanya undang-undang ini agar bisa memberikan semangat bagi semua pihak untuk merevitalisasi Pramuka.
Dalam sambutannya Wapres juga menjanjikan bahwa pihaknya akan memberi dukungan bagi gerakan Pramuka.
"Saya ingin janjikan bahwa kantor Wapres akan beri dukungan penuh kepada gerakan pramuka. Apapun yang bisa dilakukan di tingkat pemerintahan pusat, saya siap lakukan koordinasi," kata Wapres Boedionpo yang disambut tepuk tangan.
Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, Pramuka saat ini dianggap tidak seksi lagi sehingga ditinggalkan oleh remaja.
"Remaja sudah banyak yang tidak berminat terhadap Pramhuka karena dianggap tidak seksi lagi sehingga ditinggalkan oleh mereka. Pramuka kalah dengan kesenangan remaja seperti narkoba dan geng motor," kata Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar