Selasa, 28 Juli 2015

syafaat quran dalam kubur

SYAFA'AT AL QUR'AN DI DALAM QUBUR

Merinding bacanya... Semoga kita termasuk di dalam golongan orang ini...aamiin

Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur.

- Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah SAW bersabda: “Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pd hr Kiamat drpd Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat & bukan pula yg lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya). 

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang2x sibuk dgn kain kafan & persiapan pengebumian di rumahnya, tiba2x seseorang yg sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia' berada di antara dada & kain kafan.

Setelah dikuburkan & orang2x mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar & Nakir yg berusaha memisahkan orang tampan itu dr mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dlm keadaan bagaimanapun aku tdk akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dr orang ini sehingga ia dimasukkan ke dlm syurga.”

Lalu ia berpaling kpd sahabatnya & berkata,”Aku adalah Al quran yg terkadang kamu baca dgn suara keras & terkadang dgn suara perlahan. 

Jgn khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar & Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tmpt tidur & permadani sutera yg penuh dgn kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yg kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yg tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Allah…terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya.

Banyak riwayat yg menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yg pasti dikabulkan Allah SWT. Aamiin.. (Prof. DR. Ahmad Sathori Ismail)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar