Minggu, 19 Oktober 2014

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN

Makalah : PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN



PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN







Oleh:
Nama : Nadiana Rafika Putri.Mz

GERAKAN PRAMUKA
Gugus Depan Palembang 05.065-05.066
Racana KH A.Dahlan dan Nyi Siti Walidah
Universitas Muhammadiyah Palembang
2013



KATA PENGANTAR 


Assalaamualaikum Warahmatullahhi Wabarrakatu



Puji syukur kehadiran Allah S.W.T. Yang telah memberikan limpahan nikmat kepada umatnya terutama nikmat iman, umur serta kesempatan sehingga pada kesempatan ini saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat dan salam kita khaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Yang telah membawa kita menuju alam yang penuh dengan teknologi canggih seperti yang kita rasakan saat ini.
Kemudian saya mengucapkan  banyak terima kasih kepada Semua kakak Pramuka Universitas Muhammadiyah Palembang, baik dewan racana, dewan kehormatan maupun dewan purna, yang telah membimbing dan membina saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, meskipun dalam penyusunan makalah ini  masih banyak kekurangannya. Dimana maksud penulis menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi pra syarat Pandega yang membahas tentang PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN. Selain memenuhi prasyarat Pandega juga untuk mengembangkan potensi ilmu pengetahuan khususnya dibidang  Pendidikan Kepramukaan yang bertujuan untuk menciptakan tunas-tunas pemimpin bangsa yang berkarakter.
Demikianlah kata pengantar ini saya buat, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat  bagi orang lain, terutama bagi saya sebagai penyusun.
Wasalamualaikum Warahmatullahhi Wabarakatu
                 
Palembang, 03 April 2013
                            
                        Penulis
  Nadiana Rafika Putri
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................  i
Daftar isi ..............................................................................................................................  ii
BAB I
I      PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah ............................................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
1.3  Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 1
BAB II
II    PEMBAHASAN

2.1Pengertian Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaa........................................................ 2
2.2  Menanamkan Dan Menumbuhkan Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan............................ 4
2.3  Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan............................................................ 6
             
BAB III
III   PENUTUP

3.1  Simpulan dan Saran ........................................................................................................ 7
3.1.1       Simpulan ............................................................................................................. 7
3.1.2       Saran .................................................................................................................. 7
Biodata Penulis ..................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka  ..................................................................................................................... 9
 

BAB I
I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pendidikan di sekolah tidaklah cukup untuk mendidik karakter peserta didiknya. Pendidikan formal kebanyakan hanya mendidik aspek kognitif dari peserta didik. Pramuka sebagai gerakan yang menanamkan nilai-nilai luhur seorang pramuka yang menjadi kode kehormatan dan kode moral gerakan pramuka, dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mendidik karakter bangsa.
Pada saat ini anak-anak muda sebagai tunas-tunas harapan negara yang nantinya akan menggantikan untuk memimpin negara ini moralnya sudah sangat memprihatinkan. Bukan cuma pada kenakalan ramaja saja. Sekarang, pergaulan bebas remaja berdampak buruk bagi moral generasi sekarang. Oleh karenanya, melalui pendidikan karakter ini diharapkan genarasi muda dapat membentengi dirinya dalam menggarungi derasnya informasi sekarang ini dan perubahan budaya bangsa serta lunturnya nilai-nilai luhur bangsa.
Pendidikan yang sekarang seharusnya perlu di upgraid lagi menjadi pendidikan yang bukan saja mencerdaskan aspek kognitif belaka tetapi juga pada ranah afektif. Jika kepramukaan dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran akan dapat memberikan sumbangan yang besar pada perbaikan aspek afektif pada pendidikan bangsa ini disamping pendidikan agama.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1       Bagaimanakah yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan itu?
1.2.2       Bagaimanakah Menanamkan dan Menumbuhkan Pendidikan Karakter melalui
       Kepramukaan?
1.2.3       Bagaimanakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan?
1.3  Tujuan
1.3.1       Untuk mengetahui apa yang dimaksud  dengan Pendidikan Karakter melalui
       Kepramukaan itu
1.3.2       Untuk mengetahui Peranan Pramuka dalam Menanamkan dan Menumbuhkan Pendidikan
       Karakter melalui Kepramukaan
1.3.3       Untuk mengetahui seperti apakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui
       Kepramukaan
BAB II
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.
2.1.1    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991
Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
2.1.2    Menurut Wikipedia
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Jadi secara umum dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat.

Dari masing-masing penjelasan antara karakter dan pendidikan setelah kita menghubungkannya maka pendidikan karakter itu sendiri merupakan usaha sadar dan terencana untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi dari masing-masing individu untuk membentuk suatu pemikiran yang tertanam dalam dirinya sebagai suatu kebiasaan. Tentunya tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri lebih kearah yang positif dikarenakan karakter dari setiap individu tersebut menentukan bagaimana karakter dari suatu bangsa. Jadi sangatlah penting setiap individu mendapatkan pendidikan karakter.
Pendidikan karakter tertuang dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung. Sehingga pendidikan karakter sudah menjadi kewajiban yang harus diberikan pada peserta didik dalam segala satuan pendidikan.
Dalam tujuan pendidikan nasional,  pendidikan karakter merupakan gambaran tentang kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan, serta menjadi dasar dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter lebih mudah  diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah diterima dan tersimpan dalam memori anak,  akan membawa pengaruh pada perkembangan watak dan pribadi anak hingga dewasa. Menurut Daniel Golemen dalam bukunya Kecerdasan Ganda menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan dibutuhkan 80%, sedangkan kecerdasan intektual hanya sebesar 20%. Untuk itu pendidikan karakter akan mudah diberikan  melalui jalur pendidikan, salah satunya adalah pendidika nonformal. Jadi kecerdasan emosional dan sosial lebih membawa dampak pada  perjalanan hidup bahkan karier anak dikemudian hari. Berbagai media bisa digunakan untuk pendidikan karakter, salah satunya melalui Kepramukaan.
Melihat permasalahan tersebut, faktor inovasi dan kreativitas ternyata menempati posisi yang sangat penting bagi keunggulan suatu negara. Bila ditarik secara lebih mendasar maka faktor inovasi dan kreativiats ini berhubungan erat dengan karakter suatu bangsa sebab hanya bangsa yang berkarakter mampu memiliki kreativitas dan menciptakan inovasi-inovasi penting bagi peradaban.
Karakter bangsa merupakan pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia ibarat kemudi dalam wahana berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia, jelas bahwa kemudinya adalah Pancasila yang merupakan falsafah bangsa. Namun, fenomena keseharian kita menunjukkan bahwa perilaku masyarakat belum sejalan dengan karakter bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila. Kondisi ini menyebabkan munculnya keinginan pemerintah dan berbagai kalangan masyarakat untuk merevitalisasi peran Pancasila dalam membangun karakter bangsa.
2.2 Menanamkan dan Menumbuhkan Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Dalam menanamkan dan menumbuhkan karakter bangsa, dikepramukaan mempergunakan 10 pilar yang  menjadi kode kehormatan. Kode kehormatan mempunyai makna suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai akhlak yang tersimpan dalam hati yang menyadari harga dirinya, serta menjadi standart tingkah laku pramuka di masyarakat. 10 pilar tersebut bernama dasa dharma, yaitu:
2.2.1    Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya.
2.2.2       Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, berrtetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain.
2.2.3       Patriot yang sopan dan kesatria.
Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.
2.2.4       Patuh dan suka bermusyawarah.
Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.
2.2.5       Rela menolong dan tabah.
Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku. Dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa ada sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.
2.2.6       Rajin,terampil dan gembira.
Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira.
2.2.7       Hemat,cermat dan bersahaja.
Kita hendaknya tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk kepentingan sesaat. Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, tapi bersahaja dalam bergaul.
2.2.8       Disiplin, berani dan setia.
Anggota Pramukaharus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.
2.2.9       Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat.
2.2.10    Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.
Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari. Ditinjau dari segi sosial budaya dari pembangunan bangsa maka pendidikan kepramukaan yang sebenarnya paling cocok untuk mempersiapkan kaum muda untuk menanggulangi merosotnya karakter bangsa, karena kegiatan kepramukaan bersumber dari Dasa Dharma Pramuka. Dengan demikian, dapat menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka sebagai  salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangat relevan dengan pendidikan karakter bangsa terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter dengan nilai-nilai Dasa Dharma.
2.3 Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Pelaksanaan pendidikan dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut; Upacara pada hari Senin, beribadah/sholat bersama, berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman. Kegiatan yang harus ditinggalkan; Membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senon dan lain sebagainya.

Sikap peserta didik yang baik perlu dipuji; Memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, penuh kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan dan lain sebagainya.
BAB III
III. PENUTUP
3.1  Simpulan dan Saran
3.1.1       Simpulan
Pendidikan karakter saat ini memang harus segera dilakukan, mengingat perkembangan masyarakat yang  berjalan. Karakter budaya Indonesia yang  sudah dikagumi bangsa lain jangan sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda yang lebih menyenangi budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia justru menjadi motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri. Untuk itu pendidikan karakter sudah tidak bisa di tunda lagi.
3.1.2       Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai pendidikan karakter dalam kepramukaan
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap           :           Nadiana Rafika Putri.Mz
Nama Panggilan         :           Nadin, dhian, Nadia, Diana
Nama Kecil                :           Ikha (Yuk Chak)
Tempat Tanggal Lahir  :           Musirawas, 29 Oktober 1993
Alamat Asal               :           Jl. Lintas Sumatera Km 30. Kelurahan Terawas, Kecamatan STL 
                                          Ulu Terawas, Kabupaten Musirawas
Alamat Sekarang        :           Jl. Silaberanti, Lr Cempaka RT 07 No. 097 Kelurahan Silaberanti.
    Palembang
Hobi                        :            Masak, Travelling
Motto                       :           Senantiasa menjadi lebih baik untuk sesuatu yang lebih baik
Nama Ayah               :           Marzani
Nama Ibu                  :           Fiya Yanti Mala
Nama Saudara           :           Yora Fransisca.Mz
                                           Rhomario.Mz

DAFTAR PUSTAKA
Diunggah pada tanggal, 28 Maret 2013 http ://www.pramuka.or.id
Diunggah pada tanggal, 28 Maret 2013 http ://www.id.wikipedia.org
Diunggah pada tanggal, 28 Maret 2013 http ://www.pramukanet.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar